Walkot Bogor Janji Perhatikan Hak Anak Korban Pandemi .

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memberikan perhatian khusus terhadap anak korban pandemi Covid-19.

“Kondisi ini menjadi hal yang luput dari perhatian. Kita data dan kita bantu anak-anak yang kehilangan orangtuanya akibat terdampak Covid-19,” kata Bima saat memimpin Rapat Dewan Pengurus APEKSI secara virtual di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Senin (9/8).

Wali Kota Bogor ini mencatat, ada 300-an anak yatim piatu yang terguncang, bukan saja secara ekonomi tetapi juga psikis dan sosial di Kota Bogor.

Pemkot Bogor saat ini tengah mendata anak-anak yang terdampak Covid-19 akibat ditinggal wafat orang tuanya. 

Menurutnya, perhatian dalam bentuk bantuan sembako dinilai tidaklah cukup, karena terdapat persoalan pendidikan, kesehatan, konseling bimbingan dan sebagainya.

“Diperlukan gerakan yang sistematis dalam menangani anak korban pandemu,” tegas Bima.

Bima menyebutkan, banyak bantuan yang diterima Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan, mulai dari paket sembako, obat-obatan, alat kesehatan, peti jenazah dan sebagainya.

Salah satunya dari ASN yang di ajak berkontribusi untuk menyisihkan penghasilannya dalam membantu warga yang membutuhkan, seperti UMKM, warung, para dhuafa dan sebagian disisihkan bagi ana-anak yatim piatu. 

Selain perhatian kepada anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19, Bima juga mengajak untuk mengantisipasi potensi gejolak di bawah akibat dampak secara ekonomi.

“Harus hati-hati, kita sangat fokus membangun harmoni di bawah, jangan fokus di protokol kesehatan saja, tapi pada aspek sosial ekonomi tidak diantisipasi. Ini harus menjadi atensi kita bersama,” tegas Bima. [MFA]
 

]]> .
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memberikan perhatian khusus terhadap anak korban pandemi Covid-19.

“Kondisi ini menjadi hal yang luput dari perhatian. Kita data dan kita bantu anak-anak yang kehilangan orangtuanya akibat terdampak Covid-19,” kata Bima saat memimpin Rapat Dewan Pengurus APEKSI secara virtual di ruang kerjanya, Balai Kota Bogor, Senin (9/8).

Wali Kota Bogor ini mencatat, ada 300-an anak yatim piatu yang terguncang, bukan saja secara ekonomi tetapi juga psikis dan sosial di Kota Bogor.

Pemkot Bogor saat ini tengah mendata anak-anak yang terdampak Covid-19 akibat ditinggal wafat orang tuanya. 

Menurutnya, perhatian dalam bentuk bantuan sembako dinilai tidaklah cukup, karena terdapat persoalan pendidikan, kesehatan, konseling bimbingan dan sebagainya.

“Diperlukan gerakan yang sistematis dalam menangani anak korban pandemu,” tegas Bima.

Bima menyebutkan, banyak bantuan yang diterima Satgas Covid-19 Kota Bogor untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan, mulai dari paket sembako, obat-obatan, alat kesehatan, peti jenazah dan sebagainya.

Salah satunya dari ASN yang di ajak berkontribusi untuk menyisihkan penghasilannya dalam membantu warga yang membutuhkan, seperti UMKM, warung, para dhuafa dan sebagian disisihkan bagi ana-anak yatim piatu. 

Selain perhatian kepada anak-anak yang terdampak pandemi Covid-19, Bima juga mengajak untuk mengantisipasi potensi gejolak di bawah akibat dampak secara ekonomi.

“Harus hati-hati, kita sangat fokus membangun harmoni di bawah, jangan fokus di protokol kesehatan saja, tapi pada aspek sosial ekonomi tidak diantisipasi. Ini harus menjadi atensi kita bersama,” tegas Bima. [MFA]
 
]]> .
Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories