Cerita Soal 98 Dan Pencekalan Prabowo: Kalau Saya Penjahat, Tangkap Saya

Kerusuhan tahun ‘98, upaya kudeta hingga pencekalan dari Amerika Serikat, jadi isu yang melekat pada Prabowo Subianto. Biasanya, Ketum Partai Gerindra itu jarang bicara soal isu-isu tersebut. Hanya orang-orang dekat Prabowo saja yang selama ini selalu memberikan bantahan. Namun, semuanya itu sekarang terkuak langsung dari mulut Prabowo.

Hal itu terekam dalam potongan video yang diunggah akun Instagram indonesiaadilmakmur. Dalam video itu, Prabowo membantah semua tudingan terhadap dirinya.

“Kalau saya penjahat, tangkap saya,” katanya.

Instagram indonesiaadilmakmur adalah akun resmi saat Prabowo-Sandi maju di Pilpres 2019. Akun yang sudah bercentang biru dan memiliki 695 ribu pengikut ini, rajin mengunggah foto atau video kegiatan Prabowo, mulai dari kampanye hingga aktifitas sebagai Menteri Pertahanan.

Cerita Prabowo soal peristiwa 1998 itu diunggah, 17 Februari lalu. Video itu durasinya pendek saja, sekitar 1 menitan. Dalam video itu, Prabowo tampil dengan stelan khasnya, baju safari warna krem. Ia duduk di depan seperti sedang memberikan arahan.

Tak jelas di mana lokasinya. Juga tak jelas kapan video ini dibuat. Dari video itu, sekilas terlihat pengurus elite Gerindra seperti Hashim Djojohadikusumo, dan ponakannya Rahayu Saraswati, yang masing-masing menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina dan Wakil Ketua Umum.

Apa yang disampaikan? Prabowo mengakui ada banyak tuduhan yang ditujukan kepadanya dalam peristiwa 98. Seperti tuduhan akan melakukan kudeta kepada Soeharto.

“Tapi apa maksud saya, tuduhan-tuduhan itu bagaimana? Kalau saya ambil alih waktu itu, kenapa saya tidak ambil alih,” kata Prabowo yang sedang berdiri.

Prabowo juga mengungkap ada tuduhan ia akan membakar ibu kota. “Saya bersumpah untuk menjaga negeri ini. Kok tega seorang prajurit bakar ibu kotanya sendiri,” ujarnya, dengan nada tinggi.

Prabowo lalu mengungkapkan ada pihak yang ingin menghabisi reputasinya.

“Mereka mau habiskan supaya saya nggak bisa apa-apa. Tapi, ternyata rakyat Indonesia tidak sebodoh yang mereka perkirakan,” ujarnya.

Sayangnya, Prabowo tidak mengungkap siapa “mereka” yang ia maksud. Prabowo menegaskan, tak bersalah dalam peristiwa 1998. Kalau ia bersalah mestinya ia dicekal. Tapi kenapa selama 20 tahun ini tak pernah dicekal keluar negeri.

“Kalau saya penjahat, ya harus ditangkap dong? Saya punya apa? Bahkan saya keluar negeri sempat saya mau pulang nggak boleh pulang,” tandasnya.

Sampai tadi malam, postingan tersebut mendapat 176 komentar dan sudah ditonton sebanyak 34 ribu kali. Sebagian besar pengguna menuliskan harapan agar Prabowo sehat dan panjang umur. Sebagian pengguna, setelah menonton video itu, bertambah yakin bahwa Prabowo seorang nasionalis sejati.

“Prabowo kalau dibelah hatinya maka warnanya akan Merah Putih. Tidak pernah saya ragukan nasionalisme dan kesetiaan beliau pada negara. Beliau negarawan sejati,” tulis @Kresnamanik_han, memuji. “Dari dulu tetap perkasa. Sehat selalu panjang umur,” timpal maryamah01.

 

Sementara akun @nadiyasejar meminta Prabowo membuktikan sumpah menjaga negara ini sebagai Menhan. Caranya dengan memulangkan TKA China.

“Saya pendukung bapak di 2 pemilu dan terus hadir di kampanye. Sekarang mulai ragu,” ucapnya. “Yang baik kami dukung yang kurang baik kami ingatkan,” timpal @fikiramadhani.

Untuk diketahui, peristiwa 1998 menjadi peristiwa yang tak menguntungkan bagi Prabowo. Mantan Pangkostrad ini selalu mendapat tuduhan macam-macam. Mulai dari akan melakukan kudeta dan menjadi dalang kerusuhan di ibu kota.

Jelang Soeharto lengser pada 21 Mei 1998 dan diganti BJ Habibie, situasi di Jakarta kacau balau. Ada kerusuhan dan penculikam terhadap sejumlah aktivis.

Wiranto yang saat itu menjadi Panglima ABRI, dan Prabowo sebagai Panglima Kostrad menjadi tertuduh.

Setelah masa transisi selesai, Wiranto dan Prabowo punya nasib yang berbeda. Karir Wiranto mocer. Sementara Prabowo dicopot oleh Habibie sehari setelah dilantik menjadi presiden. Dalam buku “Detik-detik Yang Menentukan”, Habibie menceritakan bahwa pada pagi 22 Mei 1998, Wiranto melaporkan keberadaan pasukan Kostrad yang bergerak menuju Jakarta serta konsentrasi pasukan di sekitar kediaman Habibie di Kuningan dan Istana Merdeka.

Menurut pengakuan Habibie, Wiranto minta petunjuk kepadanya selaku presiden. Mendengar laporan Wiranto, Habibie berkesimpulan bahwa Pangkostrad (Prabowo) bertindak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab.

“Sebelum matahari terbenam, Pangkostrad harus diganti dan kepada penggantinya diperintahkan agar semua pasukan di bawah komando Pangkostrad harus kembali ke basis kesatuan masing-masing,” tegas Habibie. Wiranto sempat memastikan perintah presiden. “Sebelum matahari terbenam?” tanyanya.

Namun, isu ini biasanya dimainkan saat memasuki Pemilu Presiden. Prabowo yang sudah tiga kali ikut Pilpres, selalu diserang lawan politiknya dengan isu tersebut. Yang paling kencang, saat dirinya maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014 dan 2019.

Pada masa kampanye 2019, politisi Gerindra, Desmond J Mahesa menuturkan, isu serupa pernah diungkit Jusuf Kalla (JK) yang mendampingi Jokowi dalam debat pada Pilpres 2014 lalu. Pertanyaan JK itu dijawab Prabowo dengan ringan.

“Prabowo cuma bilang apakah kita harus bongkar-bongkar di sini (debat Pilpres 2014). Siap kita bongkar-bongkar di sini. Setelah itu, JK tidak melanjutkan lagi pertanyaannya ke Prabowo,” katanya.

Desmond juga menepis berbagai tuduhan yang ditujukan kepada Prabowo, seperti akan melakulam kudeta, menculik aktivis, dan dalang kerusuhan. Karena itu, Desmond berharap peristiwa 1998 dibongkat agar tak ada lagi kejadian serupa.

Lantas kapan Prabowo bicara dalam video tersebut? Kemarin, Rakyat Merdeka mencoba menanyakan video tersebut ke sejumlah politisi Gerindra seperti Waketum Habiburakhman, Desmond J Mahesa serta Anggota Dewan Pembina Andre Rosiade. Namun, potongan video yang dikirim hanya bertanda centang dua biru yang bertanda sudah dibaca. Saat ditanyakan soal ini, ketiganya tak menjawab.

Sementara itu, Wasekjen Gerindra Kawendra Lukistian hanya mau menanggapi pertanyaan soal hasil survei yang menempatkan Prabowo sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi di atas Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Soal video itu, Kawendra enggan berkomentar. [BCG]

]]> Kerusuhan tahun ‘98, upaya kudeta hingga pencekalan dari Amerika Serikat, jadi isu yang melekat pada Prabowo Subianto. Biasanya, Ketum Partai Gerindra itu jarang bicara soal isu-isu tersebut. Hanya orang-orang dekat Prabowo saja yang selama ini selalu memberikan bantahan. Namun, semuanya itu sekarang terkuak langsung dari mulut Prabowo.

Hal itu terekam dalam potongan video yang diunggah akun Instagram indonesiaadilmakmur. Dalam video itu, Prabowo membantah semua tudingan terhadap dirinya.

“Kalau saya penjahat, tangkap saya,” katanya.

Instagram indonesiaadilmakmur adalah akun resmi saat Prabowo-Sandi maju di Pilpres 2019. Akun yang sudah bercentang biru dan memiliki 695 ribu pengikut ini, rajin mengunggah foto atau video kegiatan Prabowo, mulai dari kampanye hingga aktifitas sebagai Menteri Pertahanan.

Cerita Prabowo soal peristiwa 1998 itu diunggah, 17 Februari lalu. Video itu durasinya pendek saja, sekitar 1 menitan. Dalam video itu, Prabowo tampil dengan stelan khasnya, baju safari warna krem. Ia duduk di depan seperti sedang memberikan arahan.

Tak jelas di mana lokasinya. Juga tak jelas kapan video ini dibuat. Dari video itu, sekilas terlihat pengurus elite Gerindra seperti Hashim Djojohadikusumo, dan ponakannya Rahayu Saraswati, yang masing-masing menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina dan Wakil Ketua Umum.

Apa yang disampaikan? Prabowo mengakui ada banyak tuduhan yang ditujukan kepadanya dalam peristiwa 98. Seperti tuduhan akan melakukan kudeta kepada Soeharto.

“Tapi apa maksud saya, tuduhan-tuduhan itu bagaimana? Kalau saya ambil alih waktu itu, kenapa saya tidak ambil alih,” kata Prabowo yang sedang berdiri.

Prabowo juga mengungkap ada tuduhan ia akan membakar ibu kota. “Saya bersumpah untuk menjaga negeri ini. Kok tega seorang prajurit bakar ibu kotanya sendiri,” ujarnya, dengan nada tinggi.

Prabowo lalu mengungkapkan ada pihak yang ingin menghabisi reputasinya.

“Mereka mau habiskan supaya saya nggak bisa apa-apa. Tapi, ternyata rakyat Indonesia tidak sebodoh yang mereka perkirakan,” ujarnya.

Sayangnya, Prabowo tidak mengungkap siapa “mereka” yang ia maksud. Prabowo menegaskan, tak bersalah dalam peristiwa 1998. Kalau ia bersalah mestinya ia dicekal. Tapi kenapa selama 20 tahun ini tak pernah dicekal keluar negeri.

“Kalau saya penjahat, ya harus ditangkap dong? Saya punya apa? Bahkan saya keluar negeri sempat saya mau pulang nggak boleh pulang,” tandasnya.

Sampai tadi malam, postingan tersebut mendapat 176 komentar dan sudah ditonton sebanyak 34 ribu kali. Sebagian besar pengguna menuliskan harapan agar Prabowo sehat dan panjang umur. Sebagian pengguna, setelah menonton video itu, bertambah yakin bahwa Prabowo seorang nasionalis sejati.

“Prabowo kalau dibelah hatinya maka warnanya akan Merah Putih. Tidak pernah saya ragukan nasionalisme dan kesetiaan beliau pada negara. Beliau negarawan sejati,” tulis @Kresnamanik_han, memuji. “Dari dulu tetap perkasa. Sehat selalu panjang umur,” timpal maryamah01.

 

Sementara akun @nadiyasejar meminta Prabowo membuktikan sumpah menjaga negara ini sebagai Menhan. Caranya dengan memulangkan TKA China.

“Saya pendukung bapak di 2 pemilu dan terus hadir di kampanye. Sekarang mulai ragu,” ucapnya. “Yang baik kami dukung yang kurang baik kami ingatkan,” timpal @fikiramadhani.

Untuk diketahui, peristiwa 1998 menjadi peristiwa yang tak menguntungkan bagi Prabowo. Mantan Pangkostrad ini selalu mendapat tuduhan macam-macam. Mulai dari akan melakukan kudeta dan menjadi dalang kerusuhan di ibu kota.

Jelang Soeharto lengser pada 21 Mei 1998 dan diganti BJ Habibie, situasi di Jakarta kacau balau. Ada kerusuhan dan penculikam terhadap sejumlah aktivis.

Wiranto yang saat itu menjadi Panglima ABRI, dan Prabowo sebagai Panglima Kostrad menjadi tertuduh.

Setelah masa transisi selesai, Wiranto dan Prabowo punya nasib yang berbeda. Karir Wiranto mocer. Sementara Prabowo dicopot oleh Habibie sehari setelah dilantik menjadi presiden. Dalam buku “Detik-detik Yang Menentukan”, Habibie menceritakan bahwa pada pagi 22 Mei 1998, Wiranto melaporkan keberadaan pasukan Kostrad yang bergerak menuju Jakarta serta konsentrasi pasukan di sekitar kediaman Habibie di Kuningan dan Istana Merdeka.

Menurut pengakuan Habibie, Wiranto minta petunjuk kepadanya selaku presiden. Mendengar laporan Wiranto, Habibie berkesimpulan bahwa Pangkostrad (Prabowo) bertindak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab.

“Sebelum matahari terbenam, Pangkostrad harus diganti dan kepada penggantinya diperintahkan agar semua pasukan di bawah komando Pangkostrad harus kembali ke basis kesatuan masing-masing,” tegas Habibie. Wiranto sempat memastikan perintah presiden. “Sebelum matahari terbenam?” tanyanya.

Namun, isu ini biasanya dimainkan saat memasuki Pemilu Presiden. Prabowo yang sudah tiga kali ikut Pilpres, selalu diserang lawan politiknya dengan isu tersebut. Yang paling kencang, saat dirinya maju sebagai calon presiden di Pilpres 2014 dan 2019.

Pada masa kampanye 2019, politisi Gerindra, Desmond J Mahesa menuturkan, isu serupa pernah diungkit Jusuf Kalla (JK) yang mendampingi Jokowi dalam debat pada Pilpres 2014 lalu. Pertanyaan JK itu dijawab Prabowo dengan ringan.

“Prabowo cuma bilang apakah kita harus bongkar-bongkar di sini (debat Pilpres 2014). Siap kita bongkar-bongkar di sini. Setelah itu, JK tidak melanjutkan lagi pertanyaannya ke Prabowo,” katanya.

Desmond juga menepis berbagai tuduhan yang ditujukan kepada Prabowo, seperti akan melakulam kudeta, menculik aktivis, dan dalang kerusuhan. Karena itu, Desmond berharap peristiwa 1998 dibongkat agar tak ada lagi kejadian serupa.

Lantas kapan Prabowo bicara dalam video tersebut? Kemarin, Rakyat Merdeka mencoba menanyakan video tersebut ke sejumlah politisi Gerindra seperti Waketum Habiburakhman, Desmond J Mahesa serta Anggota Dewan Pembina Andre Rosiade. Namun, potongan video yang dikirim hanya bertanda centang dua biru yang bertanda sudah dibaca. Saat ditanyakan soal ini, ketiganya tak menjawab.

Sementara itu, Wasekjen Gerindra Kawendra Lukistian hanya mau menanggapi pertanyaan soal hasil survei yang menempatkan Prabowo sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi di atas Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan. Soal video itu, Kawendra enggan berkomentar. [BCG]
]]>.
Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories